Balada WC Sekolah

Minggu, 20 September 2015


Namanya Ismed.
Kami biasa memanggilnya KOMO.
Anak pensiunan tentara.
*********
Sedari tadi Komo tampak gelisah. Duduknya tak betah. Berkali-kali matanya tertuju ke luar kelas. Dengan memberanikan diri ia minta permisi. "Buk, mohon izin keluar". Belum sempat buk guru memberi jawaban, ia sudah berada di luar ruangan...

Beberapa saat kemudian si Komo masuk kembali ke dalam ruangan. Kali ini dengan wajah sedikit tenang.

Suasana kelas tiba-tiba berubah penuh keriyuhan. "Woi, siapa yang kentut sembarangan?" Teriak Risdiyanto memecah keheningan. Pasalnya, seiring dengan masuknya si Komo ke dalam ruangan tercium aroma yang tak mengenakkan.

Laksana seekor anjing pelacak, Risdiyanto yang terkenal usil ini mengendus-endus berlagak detektif profesional. Hidung dan ujung bibirnya tampak dibergerak-gerakkan. Memastikan sumber bau, darimana kah gerangan?

Kecurigaan langsung tertuju kepada si Komo. "Waang yo mo?" Kata Risdiyanto menuduh. "Jan sumbarang tuduah, pren" Jawab siKomo mengelak...

Risdiyanto berlari keluar ruangan. Beberapa saat kemudian ia masuk kembali ke ruangan kelas sambil berkata setengah berteriak, "Jan baduto juo ang Komo. Ambo ado buktinyo...."

Akhirnya si Komo tidak bisa mengelak. Mukanya merah padam, padahal wajahnya juga sudah hitam...

Cerita punya cerita, pagi menjelang siang itu si Komo perutnya mulas tak tertanggungkan. Karena tak sanggup lagi ia buang hajad sembarangan....hehe...

**********
"KHUSUS WC GURU" Tulisan itu terpampang jelas didepan pintu. WC untuk para siswa tak tersedia. Pilihannya cuma ke sungai atau di rumpun bambu.

Beruntungnya diriku, enam tahun menimba ilmu, yang pipisnya di rumpun bambu...alhamdulillah, belum sekalipun di"gigit" ulat bulu... :-)

Bersambung....

0 comments:

Posting Komentar