Taujih Pak Dedi di
tepian danau Gunung Tujuh menandai berakhirnya kegiatan Ekspedisi 8 Gunung yang
dilaksanakan oleh Bidang Kepanduan dan Olahraga (BKO) DPW PKS Sumatera Barat.
Sebagai Ketua BKO beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh
peserta yang telah berpartisipasi menyukseskan pendakian 8 gunung yaitu gunung
Tandikek, Marapi, Singgalang, Sago, Talang, Talamau, Kerinci dan Gunung Tujuh.
Adapun
latar belakang kegiatan ini sebagai disampaikan Pak Dedi adalah dalam rangka mensosialisasikan
nomor urut Partai Keadilan Sejahtera yang pada pemilu 2019 mendapat nomor urut
8. Karena pemilu 2019 merupakan ujian bagi eksistensi PKS dalam percaturan
politik di Indonesia setelah terjadinya perpecahan di kalangan internal PKS.
Di samping itu Pak Dedi
mengatakan bahwa kegiatan pendakian merupakan latihan untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran fisik kita. Karena Allah SWT mencintai muslim yang kuat
dari pada yang lemah fisiknya. Dengan berolahraga merupakan wujud rasa syukur
kepada Sang Pencipta atas nikmat yang telah diberikan. Itulah pesan yang
disampaikan Pak Dedi, hari ini, Senin 16 April 2018.
Ekspedisi I; Gunung Tandikek
Sabtu, 18 Maret 2018
Gunung Tandikek menjadi
pilihan perdana pada Ekspedisi 8 Gunung. Karena lokasinya gunung dekat Kota Padang
Panjang maka disepakati teman-teman dari Padang Panjang menjadi koordinator
pendakian ini. Peserta ekspedisi berjumlah sekitar 16 orang yang berasal dari
Padang, Pesisir Selatan, Bukittinggi, Agam dan Payakumbuh serta Padang Panjang.
Karakteristik Gunung
Tandikek
Gunung Tandikek termasuk gunung api yang berada dijajaran
pegunungan Bukit Barisan. Gunung ini berjenis stratovolcano yang artinya
berbentuk kerucut karena akibat lava dan abu vulkanik yang mengeras. Ketinggian
gunung Tandikek adalah 2.438 mdpl yang berjarak 7,5 km dari kota Padang Panjang
arah timur. Sebelah utara berabatasan langsung dengan gunung Singgalang.
Sebelah barat berbatasan dengan Nagari Malalak, Kabupaten Agam, sedangkan
sebelah selatan berbatasan dengan Nagari Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman.
Gunung Tandikek tergolong gunung yang jarang didaki. Alamnya
lebih terjaga. Masih dijumpai hewan liar
di sepanjang perjalanan. Hewan endemik yang dilindungi seperti tapir (Tapirus indicus) dan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Jalur Pendakian
Gunung Tandikek memiliki tiga jalur pendakian. Jalur pertama
melalui desa Malalak yang berada di kabupaten Padang Pariaman. Kedua jalur Lembah
Anai Resort yang berada di jalan lintas Padang-Bukittinggi (kawasan Mega Mendung).
Ketiga jalur desa Singgalang Gantiang yang berada di kabupaten Tanah Datar. Dari ketiga
jalur tersebut, jalur via desa Singgalang Gantiang merupakan jalur yang paling
direkomendasikan dalam rangka mencapai puncak gunung Tandikek.
Posko pendakian terdapat di jorong Rawang, Desa Singgalang
Gantiang. Dari posko pendakian, jalur mengikuti aliran irigasi kurang lebih 2
km. Setelah menyeberangi sungai, jalur mulai memasuki hutan rimba khas
Sumatera. Sekitar empat jam perjalanan, sampai di Camp Area I (2.000 mdpl). Tempat yang
sangat disarankan untuk menginap, karena di sini terdapat sumber mata air.
Dari Camp Area I ambil jalur kanan, melewati sumber mata air.
Jalan semakin menanjak. Kurang lebih 1,5 jam perjalanan sampai di tebing batu
besar. Dari sini jalur turun sedikit dan setelah mendaki sekitar 30 menit
sampai di puncak Gunung Tandikek. Ditepi kawah terdapat Camp Area II. Jadi
pendakian gunung Tandikek memakan waktu kurang lebih 6 jam perjalanan sejak
dari posko pendakian.
Kisah Perjalanan
Kami mulai start pukul 09.00 wib dari posko pendakian. Setelah
memasuki pintu rimba jaluarnya mulai menanjak.
Pada pukul 14.00 wib kami sampai di Camp Area I. Cuaca sedikit mendung.
Di sini kami melaksanakan shalat zuhur berjamaah. Selesai shalat kami lanjutkan
dengan makan siang bersama. Ditemani kopi panas yang tidak pernah terlupa.
Sesuai rencana, pendakian gunung Tandikek kita lakukan dalam
satu hari saja. Jadi tim tidak membawa tenda untuk menginap di Camp Area I. Setelah
istirahat sekitar satu jam, perjalanan kami lanjutkan. Jalur pendakian semakin
terjal. Kurang lebih 2 jam berjalan, ditengah hujan dan badai petir akhirnya
pukul 16.00 kami sampai dipuncak gunung Tandikek.
Setelah mendokumentasikan momen di puncak Tandikek, pukul
17.00 wib tim bergerak turun. Satu jam perjalanan, hari sudah mulai gelap.
Karena tim agak terpencar beberapa kelompok, akhirnya pukul 23.00 wib semua tim
sudah berada kembali di posko pendakian.
0 comments:
Posting Komentar