Gunung Dempo, 17 Agustus 2018 |
Akhirnya kami sampai
dihamparan yang cukup luas. Orang menyebutnya Palataran. Lokasi ini biasa
dijadikan tempat mendirikan tenda oleh para pendaki. Terdapat sumber mata air
untuk minum dan memasak. Dari puncak Dempo tadi cuma butuh waktu sekitar 15
menit untuk sampai ke Palataran. Rencananya besok pagi kami baru menuju puncak
kedua, puncak Kawah Merapi namanya.
Ini pendakian perdana kami
ke gunung Dempo. Gunung yang terletak di Pagar Alam Sumatera Selatan yang
berbatasan langsung dengan Propinsi Bengkulu. Gunung ketiga tertinggi di
Sumatera setelah Gunung Kerinci (3.805 mdpl) dan Leuser (3.404 mdpl) di Aceh. Kurang
lebih 3159 mdpl.
Perjalanan dari Padang
Panjang sampai ke perkebunan teh Pagar Alam sebagai lokasi pendakian kami
tempuh kurang lebih 21 jam. Tim terdiri dari empat orang, Adri, Doni, Fauzan
dan saya sendiri. Untuk perjalanan jauh seperti ini muatan 4 orang sangat pas
untuk sebuah Ertiga.
Di sebuah masjid dekat pabrik pengolahan teh kami laksanakan shalat
maghrib. Selesai shalat kami makan malam di kantin pabrik. Di sini biasanya
para pendaki dapat membeli kebutuhan logistik.
Perjalanan kami
lanjutkan. Kurang lebih 15 menit melewati jalan berliku-liku diperkebunan teh, sampai
juga kami di pos pendakian. Setelah melakukan registrasi, malamnya kami
menginap di sini.
Sehabis sarapan pagi
kami langsung berkemas. Sebelum memulai perajalanan kami abadikan momen ini di
sebuah tugu macan kumbang dengan berlatar tulisan “Pagar Alam” yang sangat
besar. Hamparan hijau kebun teh sangat tampak menawan.
Kurang lebih satu
setengah jam berjalan dari pintu rimba, melewati hutan dengan jalur yang relatif
datar, kami sampai di Shelter 1. Shelter ini tidak terlalu luas. Di sini kami
istirahat sejenak. Bergabung dengan rombongan pendaki lain yang telah lebih
dahulu berangkat.
Tak lama beristirahat,
perjalanan kami lanjutkan menuju Shelter 2. Jarak dari Shelter 1 ke Shelter 2
ditempuh kurang lebih selama 2,5 jam. Jalurnya cukup menanjak. Sekitar pukul
12.30 kami sampai di Shelter 2. Di sini kami istirahat untuk shalat zuhur dan
makan siang.
Kondisi Shelter 2 ini
lebih sempit dibandingkan dengan Shelter 1. Tidak banyak tanah yang datar untuk
mendirikan tenda. Pucuk dan ujung pohon sudah tampak ditumbuhi lumut. Menandakan
lokasi ini sudah cukup tinggi, di atas 2.000 mdpl.
Setelah berkemas, pukul
14.00 wib perjalanan kami lanjutkan. Jalan mulai menanjak melewati punggung
tebing yang cukup curam. Kurang lebih 3,5 jam perjalanan, akhirnya kami sampai
di Top Dempo. Dari puncak gunung ini perjalanan kami lanjutkan dengan menuruni
lereng menuju Palataran.
Esok harinya matahari
terbit dengan cerahnya. Sehabis sarapan kami bersiap menuju Puncak Merapi.
Jalan menanjak melewati tanaman perdu yang biasa tumbuh diketinggian. Setelah 30
menit berjalan akhirnya kami sampai di Puncak Merapi. Dibaliknya terlihat kawah
gunung yang terbentang luas dengan air yang berwarna hijau toska. Pemandangan
yang begitu indah memanjakan mata yang memandangnya.
0 comments:
Posting Komentar