Gowes Tiga Negara Part VI (Selesai)

Rabu, 20 Mei 2020






Kapal ferry berangkat dari HarbourFront pukul 19.00. Perjalanan ke pelabuhan Sekupang Batam tidak begitu lama. Kurang dari satu jam. Selepas isya kami sudah mendarat di Batam.

Di pelabuhan kami sudah ditunggu Om Venal Cs, teman-teman Federalis Batam. Karena sudah malam kami dinaikkan ke sebuah blind van. Kalau tidak salah mobil operasional sebuah catering. Kurang lebih 20 menit perjalanan kami sampai di markas Federalis Batam. Mereka menyebutnya padepokan. Rumah perumnas yang dijadikan bengkel sekaligus tempat tinggal. Semacam House Shower bagi para petouring. Karena sudah lapar, kami diajak ke sebuah rumah makan. Di sini, satu persatu teman-teman Federalis lainnya berdatangan.

Obrolan kami teruskan di padepokan. Secara pribadi saya baru tahu kalau ada yang namanya komunitas sepeda Federal. Federal yang saya ketahui selama ini cuma sepeda yang sempat booming di era 90-an. Dan dulu saya pernah bercita-cita memilikinya. Namun sekarang tidak lagi di produksi. Entah apa sebabnya.

Oh, itu sebabnya beberapa hari sebelum keberangkatan dalam agenda touring ini saya di telpon oleh Pak Dedi mengenai sepeda yang akan saya gunakan. Bahkan kemudian sengaja mampir untuk memastikan kesiapan sepeda yang akan saya gunakan.

Sepeda yang saya gunakan untuk touring ini cuma sepeda MTB Pacifik, Exotic 200. Sepeda bekas yang saya beli dari teman. Dari spesifikasinya sebenarnya sepeda kualitas rendah. 3x7 speed. Group set nya hanya Shimano Tourney, tapi sudah menggunakan rem cakram (disc brake). Lebihnya cuma diberat. Sepeda murah untuk keliling komplek perumahan di sore hari cocoknya.

Itulah kenapa Pacifik yang saya gunakan menjadi perbincangan oleh teman-teman Federalis Batam. Ternyata bisa. Ya, bisa. Tapi akibatnya saya selalu jauh tertinggal di belakang teman-teman…hahaha…

Obrolan kami tuntaskan pukul 01.00 dini hari.  Sebenarnya sejak tadi saya sudah capek sekali, tapi karena teman-teman masih ramai, saya coba bertahan. Pak Dedi da om Fajar sudah tidur duluan.

Azan subuh membangun kami dari tidur. Tidak jauh dari padepokan terdapat sebuah masjid. Kami shalat subuh di sana. Paginya kami sudah disediakan kopi dan sedikit cemilan. Luar biasa layanannya. Skedulnya hari ini kami akan melakukan touring sampai ke Barelang.

Setelah semua teman-teman Federal berkumpul, pukul 08.00 kami berangkat. Rombongan berjumlah sekitar 10 orang mampir dulu di sebuah warung untuk sarapan. Dari perbincangan, ternyata Federalis Batam  beberapa tahun lalu sudah pernah malakukan touring keliling Sumatera Barat. Dan itu menjadi kenangan.

Setelah melewati banyak turunan dan tanjakan panjang, akhirnya kami sampai di jembatan Barelang. Sebuah jembatan yang menjadi ikon kota Batam. Seperti biasa, saya tertinggal dari teman-teman. Hehe…

Menikmati pemandangan dari puncak bukit ditemani air kelapa muda, menjadi hal yang tak terlupakan. Angin berhembus sepoi-sepoi. Di jembatan Barelang, momen itu kami abadikan.

Esok harinya sebelum matahari menampakkan batang hidungnya, kami sudah berangkat menuju pelabuhan. Jaraknya sekitar 15 km. Kami ditemani oleh om Heri yang tinggal tepat di depan Padepokan. Ferry berangkat pukul 07.00 dari Batam. Enam jam ke depan kami akan sampai di pelabuhan Dumai. Momen perpisahan dengan om Heri, mewakili teman-teman Federalis Batam terasa mengharukan. Beberapa hari ini kami merasakan begitu indahnya momen persahabatan.

Di Atas Ferry dari Singapura, bersama Om Lutfi

Makan malam bersama teman-teman Federalsi Batam

Obrolan di Padepokan

Pacifik dan Jembatan Barelang

Bersam Om Heri

0 comments:

Posting Komentar